TUGAS PENGANTAR ILMU BUDAYA



MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR





 


ALVIE FEBRIYANTO R
NPM : 10214904
1EA33-


MATA KULIAH     : ILMU BUDAYA DASAR
DOSEN   : DIYANTI


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014










PENDAHULUAN

    
 Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus.
Dengan mempelajari th humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.



BAB 1
Ilmu Sosial Dasar sebagai Salah Satu Mata Kuliah Umum
1.1 Pengertian Ilmu Sosial Dasar
Secara umum, Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki maupun menelaah masalah-masalah sosial yang terjadi pada masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial. Ilmu-ilmu sosial itu seperti : sejarah,ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial. Ada juga pengertian ilmu sosial dasar menurut para ahli, yaitu:
a. KEITH JACOBS
Ilmu Sosial Dasar adalah sesuatu yang dibangun dan terjadi dalam sebuah situs komunitas.
b. RUTH AYLETT
Ilmu Sosial Dasar adalah sesuatu yang dipahami sebagai sebuah perbedaan namun tetap inheren dan terintegrasi.
c. LEWIS
Ilmu Sosial Dasar adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan dan ditetapkan dalam interaksi sehari-hari antara warga negara dan pemerintahannya.
Ilmu sosial dasar menyajikan pemahaman mengenai hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan masalah—masalahnya dengan menggunakan kerangka pendekatan yang melihat sasaran studinya sebagai suatu masalah obyektif dan subyektif. Dengan menggunakan kacamata obyektif berarti konsep dan teori yang berkenaan dengan hakekat manusia dan masalahnya yang telah dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial akan digunakan.Sedangkan menurut kacamata subyektif, masalah-masalah yang dibahas tersebut akan dikaji menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan dan dibandingkan dengan kacamata pengkaji atau mahasiswa. Masalah-masalah sosial tersebut nantinya akan menemui titik temu untuk diatasi dan diperbaiki bersama.


I.2 Tujuan Ilmu Sosial Dasar
Ada beberapa tujuan dari Ilmu Sosial Dasar itu sendiri.
1. Dapat ,emahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada di dalam masyarakat.
2. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
3. Menyadari setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
4. Memahami jalan pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.

1. Ilmu Pengetahuan alamiah
ialah Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. IAD (Ilmu Alamiah Dasar) hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.
2. Ilmu pengetahuan social
 ialah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia.
3. Ilmu pengetahuan budaya atau Humaniora
ialah bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi, dalam arti membuat manusia lebih berbudaya
1.4 Perbedaan Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah llmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris "The Humanities". Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dan bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus.
Dengan mempelajari the htimanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka hams mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia di masa kini dan masa lalu.



Adapun persamaan antara keduanya adalah:
a. Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran.
b. Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri
c. Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
Adapun perbedaan antara keduanya adalah:
a. Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
b. Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
c. Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.
1.5 Ruang Lingkup Ilmu Sosial
Ilmu sosial adalah ilmu yang mencakup segala aspek dalam kehidupan dimulai dari sifat individu, interaksi antar individu, individu antar kelompok, bahkan kelompok antar kelompok. Hingga dalam interaksi tersebut terjadi konflik, konflik disini berarti luas, tidak hanya masalah, tetepi juga komunikasi yang menimbulkan hubungan timbal balik. Ilmu sosial juga berfungsi mempelajari hubungan tersebut.
 Ilmu sosial bukan hanya mempelajari interaksi atau hubungan timbal balik antar individu, tetapi juga mempelajari bagaimana memecahkan kasus masalah yang terjadi diantara individu. Karena dalam kehidupan adalah tidak mungkin jika kita tidak mempunyai masalah, dan disini ilmu sosial sangat berperan penting, karena ilmu sosial mengacu pada beberapa aspek seperti, moral, agama, politik, dan lain-lain.
*Contoh masalah yang terjadi, seperti:
a . Individu
Disaat rasa ego dari individu tersebut muncul saat itulah masalah sedang terjadi pada individu tersebut.
b . Kelompok
Saat-saat dimana masalah terjadi dan berimbas pada banyak orang, itu adalah masalah yang dihadapi kelompok tersebut
Dan tidak ada salahnya jika kita belajar akan hal-hal yang ada disekeliling kita, karena dari hal tersebut kita akan dengan mudah mempelajari setiap masalah dan memecahkannya dengan cara yang baik.



Ada pun tiga golongan bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar, yaitu:
• Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
• Konsep-konsep sosial tentang kenyataan-kenyataan sosial yang dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
• Masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan yang lainnya berbeda.





A.     Unsur – Unsur Yang Membangun Manusia
Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi).
Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakanmakhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia

1.              Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
a. Jasad,
b. Hayat.
c. Ruh,
d. Nafs.

2.              Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :

a. Id
merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
b. Ego
merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c. Superego
merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.







A.       Hakekat Manusia

Hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia.  Kata manusia berasal dari kata ” manu ” dari bahasa Sanksekerta atau ” mens ” dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan ” homo ” yang juga berasal dari bahasa Latin.  Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia.  Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain.
Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan kedudukan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.  Berikut penjelasan yang lebih rinci mengenai makhluk individu dan makhluk sosial.

B.     Perbedaan manusia dengan mahluk lain

Perbedaan Manusia dengan makhluk lainnya adalah : manusia mempunyai akal budi yang merupakan kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami. Budi berasal dari bahasa sanskerta Budh artinya akal,tabiat, perangai, dan akhlak.
Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, Budi yang mnyebabkan manusia mengembangkan suatu hubungan bermakna dengan alam sekitarnya dengan jalan memberikan penilaian objektif terhadap objek dan kejadian.
Manusia dengan akal budinya mampu memperbaruhi dan mengembangkan sesuatu untuk kepentingan hidup dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup,
Menurut A.Maslow, Kebutuhan hidup manusia dibagi menjadi 5 tingkatan :
1.      Kebutuhan fisiologis ( physiological needs)
Kebutuhan primer,dasar dan vital, menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari manusia :
makanan,pakaian, tempat tinggal, kesembuhan ,seks dll.
2. Kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan ( safety dan security needs)
bebas dari rasa takut, perlakuan tidak adil, terlindung dari ancaman penyakit, dll.
3. Kebutuhan Sosial ( Social needs)
Kebutuhan kan dicintai, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan,kerjasama, interaksi, dll.
4. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
kebutuhan dihargai kemampuan, kedudukan, jabatan, status, pangkat,dll.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri ( self actualization)
Kebutuhan untuk memaksimalkan penggunaan potensi-potensi, kemampuan, bakat, kreativitas,ekspresi diri, prestasi,dll.


A.    Kepribadian Bangsa Timur

Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.
Pada umumnya kepribadian bangsa timur adalah sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada. Namun walaupun kita sudah tahu banyak tentang kepribadian bangsa Timur kita tidak bisa selalu beranggapan bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih baik dari bangsa Barat. Karena semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya. Tidak ada di dunia ini yang sepenuhnya baik.


A.    Kebudayaan
Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.
Sedangkan definisi kebudayaan menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Budiono K, menegaskan bahwa, “menurut antropologi, kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar”. Pengertian tersebut berarti pewarisan budaya-budaya leluhur melalui proses pendidikan
B.     Tokoh – Tokoh Kebudayaan
a.       Menurut Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
b.      Menurut Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
c.       Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
d.      Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
e.       Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.


A.    Tujuh Unsur Kebudayaan Universal
1. Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.

2. Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.

3. Sistem Peralatan dan Perlengkapan Hidup Manusia
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.

4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.

5. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.

6. Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.

7. Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.

B.     Perbedaan Kebudayaan Dalam 2 Bentuk Wujud

Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.



A.    Tiga Wujud Kebudayaan Menurut Dimensi Wujudnya
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

3 Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga
wujud kebudayaan.


A.    Faktor Yang Mempengaruhi Diterima Atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru

Di antara berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya sesuatu unsur kebudayaan baru atau asing dalam suatu masyarakat yang biasanya cukup berperan adalah:
1.         Terbiasanya masyarakat tersebut mempunyai hubungan/kontak kebudayaan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut, yang mempunyai kebudayaan yang berbeda. Sebuah masyarakat yang terbuka bagi hubungan-hubungan dengan orang yang beraneka ragam kebudayaannya, cenderung menghasilkan warga masyarakat yang bersikap terbuka terhadap unsur-unsur kebudayaan asing.
Sikap mudah menerima kebudayaan asing lebih-lebih lagi nampak menonjol kalau masyarakat tersebut menekankan pada ide bahwa kemajuan dapat dicapai dengan adanya sesuatu yang baru, yaitu baik yang datang dan berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, maupun yang berasal dari kebudayaan yang datang dari luar.
2.         Kalau pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam kebudayaan tersebut ditentukan oleh nilai-nilai yang bersumber pada ajaran agama; dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada dalam masyarakat tersebut; maka penerimaan unsur-unsur kebudayaan yang baru atau asing selalu mengalami kelambatan karena harus di sensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan pada ajaran agama yang berlaku. Dengan demikian, suatu unsur kebudayaan baru akan dapat diterima jika unsur kebudayaan yang baru tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama yang berlaku, dan karenanya tidak akan merusak pranata-pranata yang sudah ada.
3.         Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan unsur kebudayaan baru. Suatu struktur sosial yang didasarkan atas sistem otoriter akan sukar untuk dapat menerima suatu unsur kebudayaan baru, kecuali kalau unsur kebudayaan baru tadi secara langsung atau tidak langsung dirasakan oleh rezim yang berkuasa sebagai sesuatu yang menguntungkan mereka.
4.         Suatu unsur kebudayaan baru dengan lebih mudah diterima oleh suatu masyarakat kalau sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut. Di pedesaan di pulau Jawa, adanya sepeda sebagai alat pengangkut dapat menjadi landasan memudahkan di terimanya sepeda motor di daerah pedesaan di Jawa; dan memang dalam kenyataan demikian.
5.         Sebuah unsur baru yang mempunyai skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan kebenarannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan, dibandingkan dengan sesuatu unsur kebudayaan yang mempunyai skala luas dan yang sukar secara konkrit dibuktikan kegunaannya. Contohnya adalah diterimanya radio transistor dengan mudah oleh warga masyarakat Indonesia, dan bahkan dari golongan berpenghasilan rendah merupakan benda yang biasa dipunyai.









B. Penyebab Terjadinya Gerak Atau Perubahan Kebudayaan
a.       Sebab-Sebab yang Berasal dari Dalam Masyarakat (Sebab Intern)
Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab intern)
1) Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
2) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
3) Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar. Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.
b.      Sebab-Sebab yang Berasal dari Luar Masyarakat (Sebab Ekstern)
Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat (sebab ekstern). Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat.
1.         Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya.
2.         Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
3.         Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.

2.8  Kaitan Manusia Dan kebudayaan
A.Hubungan Antara Manusia Dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan pada hakikatnya memiliki hubungan yang sangat erat. Dalam keseharian kita pun selalu berhubungan langsung dengan budaya dan ada istiadat masing-masing. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan.
Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya





B. Contoh Tentang Hubungan Antara Manusia Dengan Kebudayaan

1)         Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak perempuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2)          Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3)         Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4)         Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5)         Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
C. Pengertian Dialektis
Dalam filsafat, dialektika mula-mula berarti metoda Tanya jawab untuk mencapai kejernihan filsafat. Metoda ini diajarkan oleh Socrates. Namun Plato mengartikannya diskusi logika. Kini dialektika berarti tahap logika, yang mengajarkan tentang kaidah-kaidah dan metoda-metoda penuturan, juga alnalisa sistematik tentang ide-ide untuk mencapai apa yang terkandung didalam pandangan. Yang dimaksd dengan pengertian terakhir ialah cara yang sistematik membentuk putusan.

Dalam pengertian sehari-hari dialektika diartikan pula kecakapan melakukan perdebatan. Dialektika dikenal juga dengan sebutan Materialisme histories. Tokoh besar dari teori ini adalah Karl Marx sehingga aliran ini disebut juga dengan marxisme.





Dialektika berbeda dengan dualisme karena dualisme membicarakan dua pikiran yang saling berlawanan dan tidak dapat dipadukan, sedangkan dialektika berbicara tentang dua pikiran yang saling berlawanan namun dapat saling direlasikan dan diproseskan. Hegel mengemukakan dialektika dapat dimengerti seperti tesis, antitesis dan sintesis.
Misalnya terdapat sebuah pemikiran A (tesis) maka pasti terdapat pemikiran kontra A (antitesis). Untuk menyelesaikan kedua pemikiran tersebut maka dibuatlah pemikiran baru di antara keduanya, sebut saja pemikiran B (sintesis). Selanjutnya, dengan adanya pemikiran B (tesis) pasti terdapat pula pemikiran kontra B (antitesis) yang akan menghasilkan pemikiran baru lagi (sintesis) dan seterusnya. Melalui gambaran ini kita dapat melihat bahwa pemikiran dialektika selalu bersifat bergerak terus-menerus atau berproses. Kalau kita melihat ke dalam sejarah, perkembangan akan pemikiran dialektika dapat dibagi menjadi beberapa bagian.

Yang pertama adalah Dialektika Metafisis. Pemikiran ini pertama kali diungkapkan di dalam cerita mengenai Socrates dan Eutyphiro yang ditulis oleh Plato. Ide mengenai dialektika muncul pertama kali karena sejak awal manusia memiliki pengertian bahwa baik di dalam dunia fisik maupun metafisika terdapat dua kekuatan besar yang saling berlawanan. Orang timur menggambarkan kondisi demikian seperti yin dan yang, di mana-mana pasti terdapat baik dan jahat, putih dan hitam, dst. Kekristenan menolak ide seperti ini karena walaupun kita mengakui terdapat dua kekuatan besar yang saling berlawanan tetapi keduanya tidak setara atau sama besar. Dunia inipun tidak dimulai dengan dua kekuatan melainkan satu kekuatan.

Yang kedua adalah pemikiran yang dicetuskan oleh Hegel, yaitu: Dialektika Idealis. Hegel mengatakan bahwa setiap manusia pasti berdiri dengan berdasarkan satu konsep yang dipegangnya sebagai tesis dasar. Namun Hegel juga menemukan bahwa ketika tiap manusia memegang sebuah tesis ternyata kebanyakan dari sesamanya cenderung untuk melawan tesis
tersebut dan mereka membuat antitesis-nya. Contohnya, ketika seseorang mengatakan A adalah benar maka orang lain selalu cenderung untuk melawan dan mengatakan kontra A adalah benar. Walaupun ini adalah jiwa berdosa namun bagi Hegel justru di sinilah kepentingannya karena ketika semua orang setuju A adalah benar maka Hegel mengatakan dunia ini akan berhenti dan menjadi statis. Jadi menurut Hegel proses itu dapat terus berjalan karena adanya A dan kontra A yang nantinya akan menimbulkan B dan kemudian kontra B dan seterusnya. Padahal sesungguhnya tidaklah demikian, setuju akan satu hal, ide atau kebenaran tidak membuat kita semua menjadi berhenti berproses.

Yang ketiga adalah pemikiran yang dikembangkan oleh Karl Marx, yaitu: Dialektika Materialisme. Bagi Marx apa yang dikemukakan oleh Hegel terlalu idealis, pada waktu itu perdebatan antar teori, agama dan doktrin khususnya di dalam Kekristenan sangat menjengkelkan bagi Marx dan Engels karena realitas sehari-hari hanya memperlihatkan kesusahan. Dia berpikir buat apa tesis, antitesis dan segala macam ide yang akhirnya tidak membuat kehidupan menjadi lebih baik.
Dari sinilah kemudian Marx menarik dialektik dari idealisme menuju kepada materialisme dan sempat sukses besar selama beberapa masa, bahkan menjadi bahan perdebatan yang paling sengit di akhir abad ke-20, yaitu antara kapitalisme dan sosialisme. Marx melihat di dalam realitas ternyata kaum kapitalis yang memiliki modal banyak selalu menginjak-injak kaum bertenaga dengan uang/modal yang dimilikinya. Bagi banyak orang dialektika materialisme pernah dielu-elukan menjadi jalan keluar untuk menuju kehidupan yang lebih baik, yaitu: bagaimana memproses antara kekuatan uang dan tenaga secara dialektis untuk mencari suatu keseimbangan sehingga membawa proses tersebut berkembang terus-menerus mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan. Teori Marx begitu hebat namun praktek di dalam sejarah ternyata hancur semuanya.









D.Tiga Tahap Dalam Proses Dialektis

Proses dialektis terdapat 3 tahap yaitu :
1. Eksternalisasi yaitu proses dimana manusia menekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivitasi yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3. Internalisasi yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia





















A.    Pengertian Sastra dan Seni

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari). Definisi kedua menurut kamus ini adalah karya tulis, yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.
Istilah sastra sendiri, berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ”tulisan” atau ”karangan”. Sastra biasanya diartikan sebagai karangan dengan bahasa yang indah dan isi yang baik. Bahasa yang indah artinya bisa menimbulkan kesan dan menghibur pembacanya. Isi yang baik artinya berguna dan mengandung nilai pendidikan. Bentuk fisik dari sastra disebut karya sastra. Penulis karya sastra disebut sastrawan. Dalam Bahasa Indonesia, kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada ”kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata ”sastra” bisa pula merujuk kepada semua jenis tulisan, apakah ini indah atau tidak.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini, sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Biasanya, kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa lokal. Misalnya, kamu yang bersekolah di Yogyakarta dan Jawa Tengah akan mempelajari sastra Jawa, teman-temanmu yang bersekolah di Jawa barat akan mempelajari sastra Sunda, dan seterusnya.

Dari ketiga sumber di atas, arti kata sastra selalu mengarah pada inti yang sama berikut ini :
a)      Sastra berupa bahasa, untaian kata-kata, gaya bahasa, ungkapan.
b)      Sastra tercurah dalam bentuk kitab, karya tulis, tulisan, karangan, lisan.
c)      Sastra bernilai seni, indah, artistik, asli sastra berisi ajaran, pendidikan, instruksi, dan pedoman.

B.  Hubungan ilmu budaya dasar dengan kesusastraan :
1.    sastra merupakan bahasa yang mempunyai kemampuan yang menampung kegiatan manusia
2.    Sastra juga lebih mudah berkomunikasi 








A.     Pengertian Prosa
Prosa adalah cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran,lakuan,peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.

B.     Jenis-jenis Prosa
Menyebutkan jenis-jenis prosa :
1.Prosa naratif
2.Prosa deskriptif
3.Prosa eksposisi
4.Prosa argumentative
C.     Komponen dalam prosa lama dan prosa baru
5 komponen prosa lama :
1.Dongeng
2.Hikayat
3.Sejarah
4.Epos
5.Cerita pelipur
·       5 komponen prosa baru :
1.Cerpen
2.Roman
3.biografi
4.Kisah
5.Otobiografi

A.  pengertian prosa fiksi :
Prosa fiksi adalah prosa yang mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra.
 Nilai-nilai yang ada dalam prosa fiksi :
1. Memberikan wawasan
2. Memberikan inforrmasi
3. Memberikan kesenangan
4. Memberikan warisan budaya
B.  Dua Karya Sastra
1. Chairil Anwar : Deru Campur Debu (1949)
2. Idrus : Dari Ave Maria ke Djalan Lain ke Roma (1948)
• Contoh Prosa (Lama, Fabel)
Angkaro dan Tunturana
Dua kor kepiting, Angkaro dan Tuturana, bersahabat karib. Mereka tinggal bersama di pinggir laut, di balik bebatuan. Mereka bersembunyi karena takut pada orang-orang yang mencari ikan dan kepiting. Apabila laut pasang, mereka bermain tanpa takut akan ditangkap manusia.
Pada suatu malam, ketika bulan purnama, Angkaro dan Tuturana keluar menikmati keindahan alam.
” Sahabat, bagaimana kalau kita hiasi punggung kita agar kelihatan menarik ?” kata Angkaro.
”Bagus sekali idenya. Kita memang perlu mempercantik diri agar kelihatan menarik. Tapi, bagaimana caranya ? ” tanya Tuturana.
”Bagini.”sahut Angkaro, ”Kita lukis punggung kita dengan cat warna-warni yang menarik.”
” Wah, menarik sekali.Bagaimana kalau aku dulu yang dilukis. Boleh atau tidak ? tanya Tuturana.
”Baiklah.”kata Angkaro.
Angkaro mulai mengukir punggung Tuturana. Punggung Tuturana dihiasi dengan bulatan-bulatan dari muka ke belakang, dan dari atas ke bawah. Lukisan itu sangat mempesona.
”Sudah selesai sahabat.”kata Angkaro.
Tuturana bercermin pada di air laut yang jernih.
“Bagus, bukan?”tanya Angkaro.
“Bagus sekali. Terima kasih sahabat.”kata Tuturana,
”Sekarang giliranku.”kata Angkaro.
Tiba-tiba air laut surut. Datanglah pencari ikan membawa obor. Kedua ekor kepiting itu pun terkejut. Berlarilah mereka untuk menghindari bahaya.
”Maaf, sahabat. Orang-orang sudah datang untuk menangkap kita. Tidak ada waktu lagi untuk melukis punggungmu.” kata Tuturana.
”Tidak punggungku harus kamu ukir !” teriak Angkaro.
Melihat obor-obor semakin dekat, Tunturana menggambari punggng Angkaro dengan dengan kuas dan cat tanpa bentuk. Punggung Angkaro sekarang penuh dengan garis tidak karuan karena tergesa-gesa hendak menyelamatkan diri.
Angkaro terpaksa menerima keadaan. Keduanya berkawan dalam bentuk yang amat berbeda: Tuturana cantik dan Angkaro jelek.

A.  Pengertian puisi :
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
B.  Contoh puisi :

Aku Terdiam
Aku hening..
Aku terpana..
          Kucoba menatap..
     Kucoba mencari..
     Kucoba melihat..
kreativitas penyair dalam membangun puisinya :
1. Figura bahasa
2. Kata – kata yang bermakna ganda.
3. Kata – kata berjiwa.
4. Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
C. Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi dalam IBD :
1. Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3. Puisi dan keinsyafan social
KESIMPULAN
Jadi manusia adalah mahluk yang paling mulia diantara mahluk lainnya. Manusia telah dilengkapi dengan segala kelebihan dari akal pikiran, segi moral, dari penciptaannya, dan dari posisi yang Allah telah berikan kepada manusia. Dari sini kita sudah bisa mengetahui dengan jelas perbedaan manusia dengan mahluk lainnya.
Manusia adalah mahluk yang sangat sempurna dari mahluk-mahluk ciptaan-Nya yang lain, kita sebagai manusia harus bersyukur kepada semua yang Allah berikan kepada kita sebagai manusia, semuanya telah diberikan agar umat manusia lebih mulia dari mahluk lainnya












A.       Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi.  Sedangkan kasih adalah menyayangi sesama dengan menaruh rasa belas kasihan. Jadi cinta kasih dapat diartikan dengan rasa kasih sayangdengan menaruh rasa belas kasihan.
            Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata

B.       Cinta memiliki 3 unsur menurut Dr sarlito w sarwono, yaitu :
·         keterikatan
adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, apapun yang dilakukan hanya ingin bersama dia.
·         keintiman
adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Misalnya : mempunyai nama panggilan khusus satu sama lain.
·         kemesraan
adanya sikap romantic, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
Rasa cinta yang baik adalah jika adanya keseimbangan antara 3 unsur tersebut. Jika salah satu ada yang lebih ataupun sebaliknya, pasti aka nada keretakan dalam cinta tersebut.
Seorang psikolog Amerika, Robert J. Sternberg menyatakan bahwa ada  3 unsur dalam segitiga cinta yaitu :
1)   Komitmen adalah upaya sadar untuk menjaga hubungan.
2)   Keintiman adalah kedekatan emosional, yang melibatkan tingkat kepercayaan yang tinggi antara dua individu
3)   Gairah adalah perasaan romantis, ketertarikan secara fisik dan seksual.

C.       Cinta memiliki tiga tingkatan,yaitu :
·      Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Tuhan.
·      Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orangtua, anak, saudara, istri atau suami dan kerabat.
·      Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.

Namun ada juga 3 tingkatan menurut Kangzain, yaitu :
·      Cinta berbasis Shodr (lapisan hati luar)
Ciri-cirinya adalah perasaan mudah gelisah, kecenderungan yang ada adalah untuk memiliki bukan untuk memberi. Cinta ini lebih ke cinta akan hal-hal duniawi
·      Cinta berbasis Qolbu (lapisan hati tengah)
Ciri-cirinya adalah perasaan kadang gelisah tapi kadang tenang bahagia. Cinta tingkat ini tidak menentu, terkadang cinta akan dunia kadang juga cintanya lebih besar kepada Tuhan.
·      Cinta berbasis Fuad (lapisan hati dalam)
Inilah cinta yang sejati, sangat dalam dan yang melupakan (dunia). Cinta tingkat ini sudah seutuhnya hanya cinta kepada Tuhan.


A.  Bentuk – bentuk cinta :
·       cinta terhadap keluarga
·       cinta teman-teman, atau philia
·       cinta yang romantis atau juga disebut asmara
·       cinta yang hanya merupakan keinginan hawa nafsu atau cinta eros
·       cinta sesama atau juga disebut kasih sayang
·       cinta  tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
·       cinta terhadap sebuah konsep tertentu
·       cinta terhadap negaranya atau patriotisme
·       cinta terhadap bangsa atau nasionalisme

Dalam  kehidupan  manusia, cinta menampakkan  diri dalam berbagai bentuk. Kadang seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang mencintai orang lain atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta seperti ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur`an.

B.       Beberapa ayat-ayat Al-Quran tentang cinta:
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).(2:165)
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(3:14)
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(3:31)
Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.(16:107)


A.    Pengertian kasih sayang
Kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang  ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya,  saling pengertian, dan saling terbuka sehingga keduanya merupakan kesatuan yang  bulat dan utuh.
Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagian rumah tangga itu.

B.     Macam-macam cinta kasih dari orang tua
·  Menumbuhkan rasa percaya diri
Perhatian dan kasih sayang orang tua yang stabil, menumbuhkan keyakinan bahwa dirinya berharga bagi orang lain. Jaminan adanya perhatian orang tua yang stabil, membuat anak belajar percaya pada orang lain.
·  Menumbuhkan kemampuan membina hubungan yang hangat
Hubungan yang diperoleh anak dari orang tua, menjadi pelajaran baginya untuk kelak diterapkan dalam kehidupannya setelah dewasa. Kasih sayang yang hangat, menjadi tolak ukur dalam membentuk hubungan dengan teman hidup dan sesamanya
·  Menumbuhkan semangat mengasihi sesama dan peduli pada orang lain
Anak yang tumbuh dalam hubungan kasih sayang yang hangat, akan memiliki kepekaan yang tinggi terhadap kebutuhan sekitarnya. Dia mempunyai kepedulian sosial yang tinggi dan membantu kesusahan orang lain menjadi kebutuhannya.
·  Melatih disiplin
Kasih sayang orang tua terhadap anak membuat orang tua dapat lebih memahami anak. Sehingga orang tua lebih mudah memberikan arahan secara proposional, empati, penuh kesabaran dan pengertian yang dalam. Anak juga akan belajar mengembangkan kesadaran diri, dari sikap orang tua yang menghargai anak.
·  Berpengaruh pada pertumbuhan intelektual dan psikologis
Bentuk kasih sayang yang terjalin, kelak mempengaruhi pertumbuhan fisik, intelektual dan kongnitif serta perkembangan psikologis anak.
Contoh kasih sayang :
a.   Kasih sayang kepada Allah
b.   Kasih sayang kepada orang tua
c.   Kasih sayang kepada keluarga
d.   Kasih sayang kepada pasangan
e.   Kasih sayang kepada sahabat
f.    Kasih sayang kepada teman

    
 Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.

Contoh puisi tentang kemesraan :

Apabila cinta tidak berhasil…BEBASKAN dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas LAGI ..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati
bersamanya…

     
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti , nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Seorang mukmin yang benar-benar  beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman, kesesatan menuju cahaya petunjuk.

  
   Dalam cinta sesama dipergunakan istilah belas kasih, karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaanya. Penderitaan  ini mengandung arti luas.  Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim piatu, penyakit yang dideritanya, dan sebagainya. Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi belas kasihnya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang tersebut berbudi dan terpujilah oleh Allah.
Cara-cara menumpahkan belas kasihan misalnya dengan membagi kasih kepada yatim piatu, panti jompo, pengemis yang benar-benar tidak mampu bekerja, orang sakit di rumah sakit, orang cacat, masyarakat kita yang hidup menderita dan sebagainya. Caranya pun bermacam-macam bisa secara material atau dengan bantuan-bantuan pengajaran (bagi anak-anak yang tidak mampu sekolah), atau pengabdian (merawat orang-orang lansia).



Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang. Pada hakekatnya cinta  kasih tersebut bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
Di sini cinta diartikan sebagai aktivitas berhubungan badan. Daya tarik atau pemikat antara dua jenis manusia di tingkatan cinta erotis hanya diukur dari sifat badaniah yang (sangat) aksiden. Parameter cinta erotis diukur dari kepuasan biologis. Di sini dapat di ambil kesimpulan bahwa cinta ini hanya di ambil dari satu sudut pandang saja, yaitu hanya mengandung unsur seks yang tinggi.
Dari pengertian-pengertian yang telah dijelaskan, disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang berarti manusia saling membutuhkan satu sama lain dengan saling ketergantungan dan saling menguntungkan terhadap sesama.
Semua itu dikarenakan manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan sebuah akal serta perasaan untuk saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Perasaan tersebut adaah sebuah cinta kasih terhadap sesama makhluk hidup. Cinta kasih yang berarti manusia merasa saling memiliki, membutuhkan orang lain, dan secara ikhlas datang dari lubuk hatinya yang terdalam untuk menujukkan dirinya ada dan dapat berguna bagi orang lain serta dapat memiliki perhatian dari sesamanya.
Cinta kasih manusia tidak dilihat dari materi, namun manusia harus dapat menyadari bahwa dirinya membutuhkan serta dibutuhkan orang lain baik secara lahir maupun batin. Manusia yang berbudaya, akan selalu merasa bahwa dirinya adalah bagian dari orang lain yang ikut melengkapi terjalinnya sebuah kesinambungan kebudayaan dengan hubungan saling ktergantungan antara sesama manusia.
      

Studi Kasus

Studi kasus cinta dan kasih diambil dari certia anak jalanan yang kurang  bahkan tidak pernah merasakan rasa cinta dan kasih. Banyak sekali anak jalanan yang terlahir tanpa orang tua, atau terlahir mempunyai orang tua yang tidak pernah memberikan mereka rasa kasih sayang. Karena mereka tidak pernah merasakan rasa cinta dan kasih dari orang terdekat mereka, mereka kadang suka berprilaku tidak sopan terhadap orang lain. Orang-orang seperti ini harus lebih diperhatikan dan diberi pengertian karena mereka dapat juga merugikan orang lain. Seperti contohnya mereka akan melakukan hal tercela yang dapat menyakiti perasaan orang lain tanpa memikirkan perasaan orang yang mereka sakiti hatinya karena mereka sendiri pun tidak mengerti apa arti cinta dan kasih sayang.
Anak-anak seperti ini harus diarahkan dan dibimbing, diberi tahu dan diberi cinta dan kasih sayang. Dengan memperhatikan mereka, mengajari mereka, mengasihi mereka, pelan namun pasti mereka pasti akan mengerti dan merasakan kenyamanan dalam hidupnya yang selama ini selalu dipenuhi dengan rasa dengki terhadap orang lain. Dunia ini akan indah jika kita semua yang hidup didunia ini memiliki rasa cinta dan kasih terhadap sesama manusia, menghargai, memberi dan mengasihi sesama manusia, maka dunia akan terasa nyaman dan damai karen penuh cinta dan kasih sayang.




Opini :
Pada kasus ini cinta kasih yang dibahas adalah tentang cinta persaudaraan, cinta orangtua, dan cinta diri sendiri. Terlihat dari contoh kasus kedua diatas bahwa orangtua berperan penting dalam membentuk anak yang baik dan sopan. Kurangnya cinta kasih seperti anak jalanan tersebut akan berdampak buruk bagi anak tersebut, baik secara sikap, tutur kata, maupun psikologisnya.
Anak jalanan seperti mereka adalah anak-anak yang butuh perhatian lebih dari pemerintah maupun masyarakat sekitar. Jangan selalu meremehkan atau mengucilkan anak jalanan, karena mereka juga manusia yang memiliki hati dan dapat merasa sakit hati jika diperlakukan seperti itu.
Dapat kita lihat juga dari contoh kasus tersebut bahwa orang yang kurang merasakan kasih sayang terkadang memiliki sifat emosional yang tinggi dan prilaku yang kurang baik. Orangtua dapat melihat dari kasus ini agar anaknya harus memiliki cinta kasih dan diberi cinta kasih agar mereka memiliki akhlak dan moral yang baik juga















http://rahmitaputri.blogspot.com
Muhamad Kadir SH,ilmu budaya dasar;Fajar Agung,Jakarta 1990
Mustopo,M.Habib;Manusia dan kebudayaan;UsahaNasional-Surabaya,1990

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Ekonomi Koperasi 1

MATERI SOFTSKILL BAHASA INGGRIS PREPOSITION