TUGAS PENGANTAR ILMU BUDAYA
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
ALVIE FEBRIYANTO R
NPM : 10214904
1EA33-
MATA KULIAH : ILMU
BUDAYA DASAR
DOSEN : DIYANTI
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
PENDAHULUAN
Ilmu Budaya
Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan
petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang
berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities
itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya
dan halus.
Dengan mempelajari th
humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih
berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan
seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan
nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia
menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping
tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Secara umum, Ilmu
Sosial Dasar adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki maupun menelaah
masalah-masalah sosial yang terjadi pada masyarakat Indonesia dengan
menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari
berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial. Ilmu-ilmu
sosial itu seperti : sejarah,ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi,
dan psikologi sosial. Ada juga pengertian ilmu sosial dasar menurut para ahli,
yaitu:
a. KEITH JACOBS
Ilmu Sosial Dasar adalah sesuatu yang dibangun dan terjadi dalam sebuah situs komunitas.
b. RUTH AYLETT
Ilmu Sosial Dasar adalah sesuatu yang dipahami sebagai sebuah perbedaan namun tetap inheren dan terintegrasi.
c. LEWIS
Ilmu Sosial Dasar adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan dan ditetapkan dalam interaksi sehari-hari antara warga negara dan pemerintahannya.
Ilmu sosial dasar menyajikan pemahaman mengenai hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan masalah—masalahnya dengan menggunakan kerangka pendekatan yang melihat sasaran studinya sebagai suatu masalah obyektif dan subyektif. Dengan menggunakan kacamata obyektif berarti konsep dan teori yang berkenaan dengan hakekat manusia dan masalahnya yang telah dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial akan digunakan.Sedangkan menurut kacamata subyektif, masalah-masalah yang dibahas tersebut akan dikaji menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan dan dibandingkan dengan kacamata pengkaji atau mahasiswa. Masalah-masalah sosial tersebut nantinya akan menemui titik temu untuk diatasi dan diperbaiki bersama.
I.2 Tujuan Ilmu Sosial Dasar
a. KEITH JACOBS
Ilmu Sosial Dasar adalah sesuatu yang dibangun dan terjadi dalam sebuah situs komunitas.
b. RUTH AYLETT
Ilmu Sosial Dasar adalah sesuatu yang dipahami sebagai sebuah perbedaan namun tetap inheren dan terintegrasi.
c. LEWIS
Ilmu Sosial Dasar adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan dan ditetapkan dalam interaksi sehari-hari antara warga negara dan pemerintahannya.
Ilmu sosial dasar menyajikan pemahaman mengenai hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan masalah—masalahnya dengan menggunakan kerangka pendekatan yang melihat sasaran studinya sebagai suatu masalah obyektif dan subyektif. Dengan menggunakan kacamata obyektif berarti konsep dan teori yang berkenaan dengan hakekat manusia dan masalahnya yang telah dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial akan digunakan.Sedangkan menurut kacamata subyektif, masalah-masalah yang dibahas tersebut akan dikaji menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan dan dibandingkan dengan kacamata pengkaji atau mahasiswa. Masalah-masalah sosial tersebut nantinya akan menemui titik temu untuk diatasi dan diperbaiki bersama.
I.2 Tujuan Ilmu Sosial Dasar
Ada beberapa tujuan
dari Ilmu Sosial Dasar itu sendiri.
1. Dapat ,emahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada di dalam masyarakat.
2. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
3. Menyadari setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
4. Memahami jalan pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
1. Dapat ,emahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada di dalam masyarakat.
2. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
3. Menyadari setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
4. Memahami jalan pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
1. Ilmu Pengetahuan alamiah
ialah Ilmu-ilmu
alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam
semesta. termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. IAD
(Ilmu Alamiah Dasar) hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar
yang esensial saja.
2. Ilmu pengetahuan social
2. Ilmu pengetahuan social
ialah sekelompok disiplin akademis yang
mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan
sosialnya. ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan
yang terdapat dalam hubungan antara manusia.
3. Ilmu pengetahuan budaya atau Humaniora
3. Ilmu pengetahuan budaya atau Humaniora
ialah bertujuan
untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi,
dalam arti membuat manusia lebih berbudaya
1.4 Perbedaan Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
1.4 Perbedaan Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah
llmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic
Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris "The
Humanities". Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dan bahasa
latin humanus yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus.
Dengan mempelajari
the htimanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih
berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities
berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus
atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka hams
mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan
tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Ilmu Pengetahuan
Sosial adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang
berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan
seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari
manusia, termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk
menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan
meliputi perilaku dan interaksi manusia di masa kini dan masa lalu.
Adapun persamaan
antara keduanya adalah:
a. Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran.
b. Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri
c. Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
a. Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran.
b. Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri
c. Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
Adapun perbedaan
antara keduanya adalah:
a. Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu
Pengetahuan Sosial diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
b. Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
c. Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.
1.5 Ruang Lingkup Ilmu Sosial
b. Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
c. Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.
1.5 Ruang Lingkup Ilmu Sosial
Ilmu sosial adalah
ilmu yang mencakup segala aspek dalam kehidupan dimulai dari sifat individu,
interaksi antar individu, individu antar kelompok, bahkan kelompok antar
kelompok. Hingga dalam interaksi tersebut terjadi konflik, konflik disini
berarti luas, tidak hanya masalah, tetepi juga komunikasi yang menimbulkan
hubungan timbal balik. Ilmu sosial juga berfungsi mempelajari hubungan tersebut.
Ilmu sosial bukan hanya mempelajari interaksi
atau hubungan timbal balik antar individu, tetapi juga mempelajari bagaimana
memecahkan kasus masalah yang terjadi diantara individu. Karena dalam kehidupan
adalah tidak mungkin jika kita tidak mempunyai masalah, dan disini ilmu sosial
sangat berperan penting, karena ilmu sosial mengacu pada beberapa aspek
seperti, moral, agama, politik, dan lain-lain.
*Contoh masalah yang terjadi, seperti:
a . Individu
Disaat rasa ego dari individu tersebut muncul saat itulah masalah sedang terjadi pada individu tersebut.
b . Kelompok
Saat-saat dimana masalah terjadi dan berimbas pada banyak orang, itu adalah masalah yang dihadapi kelompok tersebut
Dan tidak ada salahnya jika kita belajar akan hal-hal yang ada disekeliling kita, karena dari hal tersebut kita akan dengan mudah mempelajari setiap masalah dan memecahkannya dengan cara yang baik.
*Contoh masalah yang terjadi, seperti:
a . Individu
Disaat rasa ego dari individu tersebut muncul saat itulah masalah sedang terjadi pada individu tersebut.
b . Kelompok
Saat-saat dimana masalah terjadi dan berimbas pada banyak orang, itu adalah masalah yang dihadapi kelompok tersebut
Dan tidak ada salahnya jika kita belajar akan hal-hal yang ada disekeliling kita, karena dari hal tersebut kita akan dengan mudah mempelajari setiap masalah dan memecahkannya dengan cara yang baik.
Ada pun tiga
golongan bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar, yaitu:
• Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
• Konsep-konsep sosial tentang kenyataan-kenyataan sosial yang dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
• Masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan yang lainnya berbeda.
• Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
• Konsep-konsep sosial tentang kenyataan-kenyataan sosial yang dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
• Masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan yang lainnya berbeda.
A.
Unsur – Unsur Yang
Membangun Manusia
Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari
partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh
manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik
yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu
fisika), manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan
makhluk mamalia (biologi).
Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakanmakhluk yang ingin
memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering
disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang
tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus
(filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan
tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1.
Manusia terdiri dari
empat unsur terkait, yaitu
a. Jasad,
b. Hayat.
c. Ruh,
d. Nafs.
a. Jasad,
b. Hayat.
c. Ruh,
d. Nafs.
2.
Manusia
sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
a. Id
merupakan
libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan
terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses
ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh sosial, Id
diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual libidinal yang
harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak
langsung melalui mimpi atau khayalan.
b. Ego
b. Ego
merupakan
bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id,
seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam
menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh
orang lain.
c. Superego
c. Superego
merupakan
kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang
mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi
dari pandangan-pandangan orang tua.
A.
Hakekat Manusia
Hakikat manusia
adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia.
Kata manusia berasal dari kata ” manu ” dari bahasa Sanksekerta atau ” mens ” dari bahasa Latin yang
berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan ” homo ” yang juga berasal dari bahasa
Latin. Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk
lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran,
perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia.
Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat
paling tinggi di antara ciptaan yang lain.
Pada dasarnya manusia
diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan kedudukan sebagai makhluk individu
dan makhluk sosial. Berikut penjelasan yang lebih rinci mengenai makhluk
individu dan makhluk sosial.
B. Perbedaan
manusia dengan mahluk lain
Perbedaan
Manusia dengan makhluk lainnya adalah : manusia mempunyai akal budi yang
merupakan kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami. Budi berasal dari bahasa
sanskerta Budh artinya akal,tabiat, perangai, dan akhlak.
Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, Budi yang mnyebabkan manusia mengembangkan suatu hubungan bermakna dengan alam sekitarnya dengan jalan memberikan penilaian objektif terhadap objek dan kejadian.
Manusia dengan akal budinya mampu memperbaruhi dan mengembangkan sesuatu untuk kepentingan hidup dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup,
Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, Budi yang mnyebabkan manusia mengembangkan suatu hubungan bermakna dengan alam sekitarnya dengan jalan memberikan penilaian objektif terhadap objek dan kejadian.
Manusia dengan akal budinya mampu memperbaruhi dan mengembangkan sesuatu untuk kepentingan hidup dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup,
Menurut A.Maslow, Kebutuhan
hidup manusia dibagi menjadi 5 tingkatan :
1.
Kebutuhan
fisiologis ( physiological needs)
Kebutuhan
primer,dasar dan vital, menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari manusia :
makanan,pakaian, tempat tinggal, kesembuhan ,seks dll.
2. Kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan ( safety dan security needs)
makanan,pakaian, tempat tinggal, kesembuhan ,seks dll.
2. Kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan ( safety dan security needs)
bebas
dari rasa takut, perlakuan tidak adil, terlindung dari ancaman penyakit, dll.
3. Kebutuhan Sosial ( Social needs)
3. Kebutuhan Sosial ( Social needs)
Kebutuhan
kan dicintai, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan,kerjasama,
interaksi, dll.
4. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
4. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
kebutuhan
dihargai kemampuan, kedudukan, jabatan, status, pangkat,dll.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri ( self actualization)
Kebutuhan untuk memaksimalkan penggunaan potensi-potensi, kemampuan, bakat, kreativitas,ekspresi diri, prestasi,dll.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri ( self actualization)
Kebutuhan untuk memaksimalkan penggunaan potensi-potensi, kemampuan, bakat, kreativitas,ekspresi diri, prestasi,dll.
A. Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian bangsa
timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang
menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur
pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi.
Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa
timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur
dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.
Bangsa timur identik
dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo
matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara
berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur
kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku.
Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang
barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan
kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.
Pada umumnya
kepribadian bangsa timur adalah sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa
lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang
ada. Namun walaupun kita sudah tahu banyak tentang kepribadian bangsa Timur
kita tidak bisa selalu beranggapan bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih baik
dari bangsa Barat. Karena semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya.
Tidak ada di dunia ini yang sepenuhnya baik.
A. Kebudayaan
Kata budaya dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi atau
adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata
budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri
diartikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia,
sehingga dapat menunjuk pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok
manusia.
Sedangkan definisi
kebudayaan menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Budiono K, menegaskan
bahwa, “menurut antropologi, kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa,
tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat,
yang dijadikan miliknya dengan belajar”. Pengertian tersebut berarti pewarisan
budaya-budaya leluhur melalui proses pendidikan
B. Tokoh
– Tokoh Kebudayaan
a. Menurut Melville
J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
b. Menurut Herskovits memandang
kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi
yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
c. Menurut Andreas
Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai
sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur
sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan
artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
d. Menurut Edward
Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
e. Menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.
A. Tujuh Unsur Kebudayaan
Universal
1. Sistem Religi
Kepercayaan manusia
terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat
yang lebih dan Maha Kuasa.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir
karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan
dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang
lain juga mengerti.
3. Sistem Peralatan dan Perlengkapan Hidup
Manusia
Sistem yang timbul
karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar
dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang
lain.
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem –
Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia
memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
5. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul
karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling
sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar
individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
6. Bahasa
Sesuatu yang berawal
dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah
komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa
universal seperti bahasa Inggris.
7. Kesenian
Setelah memenuhi
kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan
psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
B. Perbedaan
Kebudayaan Dalam 2 Bentuk Wujud
Kebudayaan material
Kebudayaan material
mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam
kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu
penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya.
Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat
terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial
adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi,
misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
A. Tiga
Wujud Kebudayaan Menurut Dimensi Wujudnya
Menurut
J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas,
dan artefak.
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan
ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini
terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika
masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka
lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil
karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem
sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling
berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut
pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret,
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Sifatnya paling konkret diantara ketiga
wujud
kebudayaan.
A. Faktor Yang Mempengaruhi Diterima Atau Tidaknya Suatu Unsur
Kebudayaan Baru
Di antara berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya
sesuatu unsur kebudayaan baru atau asing dalam suatu masyarakat yang biasanya
cukup berperan adalah:
1. Terbiasanya
masyarakat tersebut mempunyai hubungan/kontak kebudayaan dengan orang-orang
yang berasal dari luar masyarakat tersebut, yang mempunyai kebudayaan yang
berbeda. Sebuah masyarakat yang terbuka bagi hubungan-hubungan dengan orang
yang beraneka ragam kebudayaannya, cenderung menghasilkan warga masyarakat yang
bersikap terbuka terhadap unsur-unsur kebudayaan asing.
Sikap mudah menerima kebudayaan asing lebih-lebih lagi nampak
menonjol kalau masyarakat tersebut menekankan pada ide bahwa kemajuan dapat
dicapai dengan adanya sesuatu yang baru, yaitu baik yang datang dan berasal
dari dalam masyarakat itu sendiri, maupun yang berasal dari kebudayaan yang
datang dari luar.
2. Kalau pandangan
hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam kebudayaan tersebut ditentukan oleh
nilai-nilai yang bersumber pada ajaran agama; dan ajaran ini terjalin erat
dalam keseluruhan pranata yang ada dalam masyarakat tersebut; maka penerimaan
unsur-unsur kebudayaan yang baru atau asing selalu mengalami kelambatan karena
harus di sensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan pada ajaran agama
yang berlaku. Dengan demikian, suatu unsur kebudayaan baru akan dapat diterima
jika unsur kebudayaan yang baru tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama
yang berlaku, dan karenanya tidak akan merusak pranata-pranata yang sudah ada.
3. Corak struktur
sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan unsur kebudayaan
baru. Suatu struktur sosial yang didasarkan atas sistem otoriter akan sukar
untuk dapat menerima suatu unsur kebudayaan baru, kecuali kalau unsur
kebudayaan baru tadi secara langsung atau tidak langsung dirasakan oleh rezim
yang berkuasa sebagai sesuatu yang menguntungkan mereka.
4. Suatu unsur
kebudayaan baru dengan lebih mudah diterima oleh suatu masyarakat kalau sebelumnya
sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur
kebudayaan yang baru tersebut. Di pedesaan di pulau Jawa, adanya sepeda sebagai
alat pengangkut dapat menjadi landasan memudahkan di terimanya sepeda motor di
daerah pedesaan di Jawa; dan memang dalam kenyataan demikian.
5. Sebuah unsur baru
yang mempunyai skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan
kebenarannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan, dibandingkan dengan
sesuatu unsur kebudayaan yang mempunyai skala luas dan yang sukar secara
konkrit dibuktikan kegunaannya. Contohnya adalah diterimanya radio transistor
dengan mudah oleh warga masyarakat Indonesia, dan bahkan dari golongan
berpenghasilan rendah merupakan benda yang biasa dipunyai.
B. Penyebab Terjadinya Gerak Atau Perubahan Kebudayaan
a. Sebab-Sebab yang Berasal dari Dalam
Masyarakat (Sebab Intern)
Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial
yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab intern)
1) Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
2) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
3) Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar. Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.
1) Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
2) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
3) Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar. Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.
b. Sebab-Sebab yang Berasal dari Luar Masyarakat
(Sebab Ekstern)
Perubahan sosial dan kebudayaan juga
dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat
(sebab ekstern). Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat.
1. Adanya
pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah
untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut
mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan
keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga
dapat memengaruhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya.
2. Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
3. Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.
2. Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
3. Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.
2.8 Kaitan Manusia Dan
kebudayaan
A.Hubungan Antara Manusia Dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan
pada hakikatnya memiliki hubungan yang sangat erat. Dalam keseharian kita pun
selalu berhubungan langsung dengan budaya dan ada istiadat
masing-masing. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka
manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan
kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah
produk kebudayaan.
Dengan kata lain,
kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup
ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala
ada manusia sebagai pendudukungnya
B. Contoh Tentang Hubungan Antara Manusia Dengan
Kebudayaan
1) Kebudayaan-kebudayaan
khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak perempuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak perempuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2) Cara hidup
di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3) Kebudayaan-kebudayaan
khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4) Kebudayaan
khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5) Kebudayaan
berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
C. Pengertian Dialektis
Dalam filsafat,
dialektika mula-mula berarti metoda Tanya jawab untuk mencapai kejernihan
filsafat. Metoda ini diajarkan oleh Socrates. Namun Plato mengartikannya
diskusi logika. Kini dialektika berarti tahap logika, yang mengajarkan tentang
kaidah-kaidah dan metoda-metoda penuturan, juga alnalisa sistematik tentang
ide-ide untuk mencapai apa yang terkandung didalam pandangan. Yang dimaksd
dengan pengertian terakhir ialah cara yang sistematik membentuk putusan.
Dalam pengertian
sehari-hari dialektika diartikan pula kecakapan melakukan perdebatan.
Dialektika dikenal juga dengan sebutan Materialisme histories. Tokoh besar dari
teori ini adalah Karl Marx sehingga aliran ini disebut juga dengan marxisme.
Dialektika berbeda
dengan dualisme karena dualisme membicarakan dua pikiran yang saling berlawanan
dan tidak dapat dipadukan, sedangkan dialektika berbicara tentang dua pikiran
yang saling berlawanan namun dapat saling direlasikan dan diproseskan. Hegel
mengemukakan dialektika dapat dimengerti seperti tesis, antitesis dan sintesis.
Misalnya terdapat sebuah
pemikiran A (tesis) maka pasti terdapat pemikiran kontra A (antitesis). Untuk
menyelesaikan kedua pemikiran tersebut maka dibuatlah pemikiran baru di antara
keduanya, sebut saja pemikiran B (sintesis). Selanjutnya, dengan adanya
pemikiran B (tesis) pasti terdapat pula pemikiran kontra B (antitesis) yang
akan menghasilkan pemikiran baru lagi (sintesis) dan seterusnya. Melalui
gambaran ini kita dapat melihat bahwa pemikiran dialektika selalu bersifat
bergerak terus-menerus atau berproses. Kalau kita melihat ke dalam sejarah,
perkembangan akan pemikiran dialektika dapat dibagi menjadi beberapa bagian.
Yang pertama adalah
Dialektika Metafisis. Pemikiran ini pertama kali diungkapkan di dalam cerita
mengenai Socrates dan Eutyphiro yang ditulis oleh Plato. Ide mengenai
dialektika muncul pertama kali karena sejak awal manusia memiliki pengertian
bahwa baik di dalam dunia fisik maupun metafisika terdapat dua kekuatan besar
yang saling berlawanan. Orang timur menggambarkan kondisi demikian seperti yin
dan yang, di mana-mana pasti terdapat baik dan jahat, putih dan hitam, dst.
Kekristenan menolak ide seperti ini karena walaupun kita mengakui terdapat dua
kekuatan besar yang saling berlawanan tetapi keduanya tidak setara atau sama
besar. Dunia inipun tidak dimulai dengan dua kekuatan melainkan satu kekuatan.
Yang kedua adalah
pemikiran yang dicetuskan oleh Hegel, yaitu: Dialektika Idealis. Hegel
mengatakan bahwa setiap manusia pasti berdiri dengan berdasarkan satu konsep
yang dipegangnya sebagai tesis dasar. Namun Hegel juga menemukan bahwa ketika
tiap manusia memegang sebuah tesis ternyata kebanyakan dari sesamanya cenderung
untuk melawan tesis
tersebut dan mereka
membuat antitesis-nya. Contohnya, ketika seseorang mengatakan A adalah benar
maka orang lain selalu cenderung untuk melawan dan mengatakan kontra A adalah
benar. Walaupun ini adalah jiwa berdosa namun bagi Hegel justru di sinilah
kepentingannya karena ketika semua orang setuju A adalah benar maka Hegel
mengatakan dunia ini akan berhenti dan menjadi statis. Jadi menurut Hegel
proses itu dapat terus berjalan karena adanya A dan kontra A yang nantinya akan
menimbulkan B dan kemudian kontra B dan seterusnya. Padahal sesungguhnya
tidaklah demikian, setuju akan satu hal, ide atau kebenaran tidak membuat kita
semua menjadi berhenti berproses.
Yang ketiga adalah
pemikiran yang dikembangkan oleh Karl Marx, yaitu: Dialektika Materialisme.
Bagi Marx apa yang dikemukakan oleh Hegel terlalu idealis, pada waktu itu perdebatan
antar teori, agama dan doktrin khususnya di dalam Kekristenan sangat
menjengkelkan bagi Marx dan Engels karena realitas sehari-hari hanya
memperlihatkan kesusahan. Dia berpikir buat apa tesis, antitesis dan segala
macam ide yang akhirnya tidak membuat kehidupan menjadi lebih baik.
Dari sinilah kemudian
Marx menarik dialektik dari idealisme menuju kepada materialisme dan sempat
sukses besar selama beberapa masa, bahkan menjadi bahan perdebatan yang paling
sengit di akhir abad ke-20, yaitu antara kapitalisme dan sosialisme. Marx
melihat di dalam realitas ternyata kaum kapitalis yang memiliki modal banyak
selalu menginjak-injak kaum bertenaga dengan uang/modal yang dimilikinya. Bagi
banyak orang dialektika materialisme pernah dielu-elukan menjadi jalan keluar
untuk menuju kehidupan yang lebih baik, yaitu: bagaimana memproses antara
kekuatan uang dan tenaga secara dialektis untuk mencari suatu keseimbangan
sehingga membawa proses tersebut berkembang terus-menerus mencapai kebahagiaan
dan kesejahteraan. Teori Marx begitu hebat namun praktek di dalam sejarah
ternyata hancur semuanya.
D.Tiga Tahap Dalam
Proses Dialektis
Proses dialektis terdapat 3 tahap yaitu :
1. Eksternalisasi yaitu proses dimana manusia menekspresikan
dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivitasi yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas
obyektif.
3. Internalisasi yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali
oleh manusia
A. Pengertian Sastra dan Seni
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia atau
KBBI, sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam
kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari). Definisi kedua menurut kamus
ini adalah karya tulis, yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki
berbagai ciri keunggulan seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi
dan ungkapannya.
Istilah sastra sendiri,
berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ”tulisan” atau ”karangan”. Sastra biasanya diartikan sebagai karangan dengan bahasa yang
indah dan isi yang baik. Bahasa yang indah artinya bisa menimbulkan kesan dan
menghibur pembacanya. Isi yang baik artinya berguna dan mengandung nilai
pendidikan. Bentuk fisik dari sastra disebut karya sastra. Penulis karya sastra
disebut sastrawan. Dalam Bahasa Indonesia, kata ini biasa digunakan untuk
merujuk kepada ”kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau
keindahan tertentu. Tetapi kata ”sastra” bisa pula merujuk kepada semua jenis
tulisan, apakah ini indah atau tidak.
Selain itu dalam arti
kesusastraan, sastra bisa dibagi
menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini, sastra
tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan
wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Biasanya,
kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa lokal. Misalnya, kamu
yang bersekolah di Yogyakarta dan Jawa Tengah akan mempelajari sastra
Jawa, teman-temanmu yang bersekolah di Jawa barat akan mempelajari sastra
Sunda, dan seterusnya.
Dari ketiga sumber di atas, arti kata sastra selalu mengarah pada inti yang sama berikut ini :
Dari ketiga sumber di atas, arti kata sastra selalu mengarah pada inti yang sama berikut ini :
a) Sastra
berupa bahasa, untaian kata-kata, gaya bahasa, ungkapan.
b) Sastra
tercurah dalam bentuk kitab, karya tulis, tulisan, karangan, lisan.
c) Sastra
bernilai seni, indah, artistik, asli sastra berisi ajaran, pendidikan,
instruksi, dan pedoman.
B. Hubungan ilmu budaya dasar dengan
kesusastraan :
1. sastra
merupakan bahasa yang mempunyai kemampuan yang menampung kegiatan manusia
2. Sastra
juga lebih mudah berkomunikasi
A. Pengertian
Prosa
Prosa adalah cerita
rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran,lakuan,peristiwa
dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Dalam kesusastraan
kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
B. Jenis-jenis
Prosa
Menyebutkan jenis-jenis prosa :
1.Prosa naratif
2.Prosa deskriptif
3.Prosa eksposisi
4.Prosa argumentative
1.Prosa naratif
2.Prosa deskriptif
3.Prosa eksposisi
4.Prosa argumentative
C. Komponen
dalam prosa lama dan prosa baru
5 komponen prosa lama :
1.Dongeng
2.Hikayat
3.Sejarah
4.Epos
5.Cerita pelipur
1.Dongeng
2.Hikayat
3.Sejarah
4.Epos
5.Cerita pelipur
· 5
komponen prosa baru :
1.Cerpen
2.Roman
3.biografi
4.Kisah
5.Otobiografi
1.Cerpen
2.Roman
3.biografi
4.Kisah
5.Otobiografi
A. pengertian prosa fiksi :
Prosa fiksi adalah prosa yang mempunyai
nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra.
Nilai-nilai yang ada dalam prosa fiksi :
1. Memberikan wawasan
2. Memberikan inforrmasi
3. Memberikan kesenangan
4. Memberikan warisan budaya
1. Memberikan wawasan
2. Memberikan inforrmasi
3. Memberikan kesenangan
4. Memberikan warisan budaya
B. Dua Karya
Sastra
1. Chairil Anwar : Deru Campur Debu (1949)
2. Idrus : Dari Ave Maria ke Djalan Lain ke Roma (1948)
1. Chairil Anwar : Deru Campur Debu (1949)
2. Idrus : Dari Ave Maria ke Djalan Lain ke Roma (1948)
• Contoh Prosa (Lama, Fabel)
Angkaro dan Tunturana
Dua kor kepiting, Angkaro dan Tuturana,
bersahabat karib. Mereka tinggal bersama di pinggir laut, di balik bebatuan.
Mereka bersembunyi karena takut pada orang-orang yang mencari ikan dan
kepiting. Apabila laut pasang, mereka bermain tanpa takut akan ditangkap
manusia.
Pada suatu malam, ketika bulan purnama, Angkaro dan Tuturana keluar menikmati keindahan alam.
” Sahabat, bagaimana kalau kita hiasi punggung kita agar kelihatan menarik ?” kata Angkaro.
”Bagus sekali idenya. Kita memang perlu mempercantik diri agar kelihatan menarik. Tapi, bagaimana caranya ? ” tanya Tuturana.
”Bagini.”sahut Angkaro, ”Kita lukis punggung kita dengan cat warna-warni yang menarik.”
” Wah, menarik sekali.Bagaimana kalau aku dulu yang dilukis. Boleh atau tidak ? tanya Tuturana.
”Baiklah.”kata Angkaro.
Angkaro mulai mengukir punggung Tuturana. Punggung Tuturana dihiasi dengan bulatan-bulatan dari muka ke belakang, dan dari atas ke bawah. Lukisan itu sangat mempesona.
”Sudah selesai sahabat.”kata Angkaro.
Tuturana bercermin pada di air laut yang jernih.
“Bagus, bukan?”tanya Angkaro.
“Bagus sekali. Terima kasih sahabat.”kata Tuturana,
”Sekarang giliranku.”kata Angkaro.
Tiba-tiba air laut surut. Datanglah pencari ikan membawa obor. Kedua ekor kepiting itu pun terkejut. Berlarilah mereka untuk menghindari bahaya.
”Maaf, sahabat. Orang-orang sudah datang untuk menangkap kita. Tidak ada waktu lagi untuk melukis punggungmu.” kata Tuturana.
”Tidak punggungku harus kamu ukir !” teriak Angkaro.
Melihat obor-obor semakin dekat, Tunturana menggambari punggng Angkaro dengan dengan kuas dan cat tanpa bentuk. Punggung Angkaro sekarang penuh dengan garis tidak karuan karena tergesa-gesa hendak menyelamatkan diri.
Angkaro terpaksa menerima keadaan. Keduanya berkawan dalam bentuk yang amat berbeda: Tuturana cantik dan Angkaro jelek.
Pada suatu malam, ketika bulan purnama, Angkaro dan Tuturana keluar menikmati keindahan alam.
” Sahabat, bagaimana kalau kita hiasi punggung kita agar kelihatan menarik ?” kata Angkaro.
”Bagus sekali idenya. Kita memang perlu mempercantik diri agar kelihatan menarik. Tapi, bagaimana caranya ? ” tanya Tuturana.
”Bagini.”sahut Angkaro, ”Kita lukis punggung kita dengan cat warna-warni yang menarik.”
” Wah, menarik sekali.Bagaimana kalau aku dulu yang dilukis. Boleh atau tidak ? tanya Tuturana.
”Baiklah.”kata Angkaro.
Angkaro mulai mengukir punggung Tuturana. Punggung Tuturana dihiasi dengan bulatan-bulatan dari muka ke belakang, dan dari atas ke bawah. Lukisan itu sangat mempesona.
”Sudah selesai sahabat.”kata Angkaro.
Tuturana bercermin pada di air laut yang jernih.
“Bagus, bukan?”tanya Angkaro.
“Bagus sekali. Terima kasih sahabat.”kata Tuturana,
”Sekarang giliranku.”kata Angkaro.
Tiba-tiba air laut surut. Datanglah pencari ikan membawa obor. Kedua ekor kepiting itu pun terkejut. Berlarilah mereka untuk menghindari bahaya.
”Maaf, sahabat. Orang-orang sudah datang untuk menangkap kita. Tidak ada waktu lagi untuk melukis punggungmu.” kata Tuturana.
”Tidak punggungku harus kamu ukir !” teriak Angkaro.
Melihat obor-obor semakin dekat, Tunturana menggambari punggng Angkaro dengan dengan kuas dan cat tanpa bentuk. Punggung Angkaro sekarang penuh dengan garis tidak karuan karena tergesa-gesa hendak menyelamatkan diri.
Angkaro terpaksa menerima keadaan. Keduanya berkawan dalam bentuk yang amat berbeda: Tuturana cantik dan Angkaro jelek.
A. Pengertian
puisi :
Puisi adalah ekspresi
pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui
media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata
– katanya.
B. Contoh
puisi :
Aku Terdiam
Aku hening..
Aku terpana..
Kucoba
menatap..
Kucoba mencari..
Kucoba melihat..
Kucoba mencari..
Kucoba melihat..
kreativitas penyair
dalam membangun puisinya :
1. Figura bahasa
2. Kata – kata yang bermakna ganda.
3. Kata – kata berjiwa.
4. Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
1. Figura bahasa
2. Kata – kata yang bermakna ganda.
3. Kata – kata berjiwa.
4. Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
C. Alasan-alasan
yang mendasari penyajian puisi dalam IBD :
1. Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3. Puisi dan keinsyafan social
1. Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3. Puisi dan keinsyafan social
KESIMPULAN
Jadi manusia adalah
mahluk yang paling mulia diantara mahluk lainnya. Manusia telah dilengkapi
dengan segala kelebihan dari akal pikiran, segi moral, dari penciptaannya, dan
dari posisi yang Allah telah berikan kepada manusia. Dari sini kita sudah bisa
mengetahui dengan jelas perbedaan manusia dengan mahluk lainnya.
Manusia adalah mahluk yang sangat sempurna dari mahluk-mahluk ciptaan-Nya yang lain, kita sebagai manusia harus bersyukur kepada semua yang Allah berikan kepada kita sebagai manusia, semuanya telah diberikan agar umat manusia lebih mulia dari mahluk lainnya
Manusia adalah mahluk yang sangat sempurna dari mahluk-mahluk ciptaan-Nya yang lain, kita sebagai manusia harus bersyukur kepada semua yang Allah berikan kepada kita sebagai manusia, semuanya telah diberikan agar umat manusia lebih mulia dari mahluk lainnya
A. Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah
sebuah emosi dari kasih
sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi.
Sedangkan kasih adalah menyayangi sesama dengan menaruh rasa belas kasihan.
Jadi cinta kasih dapat diartikan dengan rasa kasih sayangdengan menaruh
rasa belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun
terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian
mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber
dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata
B. Cinta memiliki 3 unsur menurut Dr sarlito w sarwono, yaitu :
· keterikatan
adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, apapun yang dilakukan hanya ingin bersama dia.
adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, apapun yang dilakukan hanya ingin bersama dia.
· keintiman
adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Misalnya : mempunyai nama panggilan khusus satu sama lain.
adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Misalnya : mempunyai nama panggilan khusus satu sama lain.
· kemesraan
adanya sikap romantic, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
adanya sikap romantic, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
Rasa cinta yang baik adalah jika adanya
keseimbangan antara 3 unsur tersebut. Jika salah satu ada yang lebih ataupun
sebaliknya, pasti aka nada keretakan dalam cinta tersebut.
Seorang psikolog Amerika, Robert J. Sternberg
menyatakan bahwa ada 3 unsur dalam segitiga cinta yaitu :
1) Komitmen adalah
upaya sadar untuk menjaga hubungan.
2) Keintiman adalah
kedekatan emosional, yang melibatkan tingkat kepercayaan yang tinggi antara dua
individu
3) Gairah adalah
perasaan romantis, ketertarikan secara fisik dan seksual.
C. Cinta memiliki tiga tingkatan,yaitu :
· Cinta
tingkat tertinggi adalah cinta kepada Tuhan.
· Cinta
tingkat menengah adalah cinta kepada orangtua, anak, saudara, istri atau suami
dan kerabat.
· Cinta
tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat,
harta dan tempat tinggal.
Namun ada juga 3 tingkatan menurut Kangzain,
yaitu :
· Cinta
berbasis Shodr (lapisan hati luar)
Ciri-cirinya adalah perasaan
mudah gelisah, kecenderungan yang ada adalah untuk memiliki bukan untuk
memberi. Cinta ini lebih ke cinta akan hal-hal duniawi
· Cinta
berbasis Qolbu (lapisan hati tengah)
Ciri-cirinya adalah
perasaan kadang gelisah tapi kadang tenang bahagia. Cinta tingkat ini tidak
menentu, terkadang cinta akan dunia kadang juga cintanya lebih besar kepada
Tuhan.
· Cinta
berbasis Fuad (lapisan hati dalam)
Inilah cinta yang
sejati, sangat dalam dan yang melupakan (dunia). Cinta tingkat ini sudah
seutuhnya hanya cinta kepada Tuhan.
A. Bentuk – bentuk cinta :
· cinta
terhadap sebuah konsep tertentu
Dalam kehidupan
manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang seseorang
mencintai dirinya sendiri, kadang mencintai orang lain atau juga istri dan
anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta seperti ini
bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur`an.
B. Beberapa
ayat-ayat Al-Quran tentang cinta:
Dan di antara manusia
ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat
dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa
kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya
(niscaya mereka menyesal).(2:165)
Dijadikan indah pada
(pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(3:14)
Katakanlah: “Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(3:31)
Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya
mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah
tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.(16:107)
A. Pengertian kasih
sayang
Kasih sayang menurut
kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta adalah perasaan
sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan
berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini
merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar
dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran,
saling percaya, saling pengertian, dan saling terbuka sehingga keduanya
merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Bila salah satu unsur
kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan
rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah
kebahagian rumah tangga itu.
B. Macam-macam
cinta kasih dari orang tua
· Menumbuhkan
rasa percaya diri
Perhatian dan kasih
sayang orang tua yang stabil, menumbuhkan keyakinan bahwa dirinya berharga bagi
orang lain. Jaminan adanya perhatian orang tua yang stabil, membuat anak
belajar percaya pada orang lain.
· Menumbuhkan
kemampuan membina hubungan yang hangat
Hubungan yang diperoleh
anak dari orang tua, menjadi pelajaran baginya untuk kelak diterapkan dalam
kehidupannya setelah dewasa. Kasih sayang yang hangat, menjadi tolak ukur dalam
membentuk hubungan dengan teman hidup dan sesamanya
· Menumbuhkan semangat mengasihi sesama
dan peduli pada orang lain
Anak yang tumbuh dalam hubungan kasih sayang yang hangat, akan
memiliki kepekaan yang tinggi terhadap kebutuhan sekitarnya. Dia mempunyai
kepedulian sosial yang tinggi dan membantu kesusahan orang lain menjadi
kebutuhannya.
· Melatih
disiplin
Kasih sayang orang tua
terhadap anak membuat orang tua dapat lebih memahami anak. Sehingga orang tua
lebih mudah memberikan arahan secara proposional, empati, penuh kesabaran dan
pengertian yang dalam. Anak juga akan belajar mengembangkan kesadaran diri, dari
sikap orang tua yang menghargai anak.
· Berpengaruh
pada pertumbuhan intelektual dan psikologis
Bentuk kasih sayang yang
terjalin, kelak mempengaruhi pertumbuhan fisik, intelektual dan kongnitif serta
perkembangan psikologis anak.
Contoh kasih sayang :
a. Kasih sayang kepada Allah
b. Kasih sayang kepada orang tua
c. Kasih sayang kepada keluarga
d. Kasih sayang kepada pasangan
e. Kasih sayang kepada sahabat
f. Kasih sayang kepada teman
Kemesraan ialah
hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara
maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan
kasih sayang yang mendalam.
Contoh puisi tentang kemesraan :
Apabila cinta tidak berhasil…BEBASKAN dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas LAGI ..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati
bersamanya…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas LAGI ..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati
bersamanya…
Pemujaan adalah salah
satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk
komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Hal ini karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti , nilai dan
makna kehidupan yang sebenarnya. Seorang mukmin yang benar-benar beriman
dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang menanggung derita dakwah
Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di
seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman, kesesatan menuju
cahaya petunjuk.
Dalam cinta sesama
dipergunakan istilah belas kasih, karena cinta disini bukan karena cakapnya,
kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaanya.
Penderitaan ini mengandung arti luas. Mungkin tua, sakit-sakitan,
yatim piatu, penyakit yang dideritanya, dan sebagainya. Perbuatan atau sifat
menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak. Manusia mempunyai potensi
untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi belas
kasihnya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang tersebut
berbudi dan terpujilah oleh Allah.
Cara-cara menumpahkan
belas kasihan misalnya dengan membagi kasih kepada yatim piatu, panti jompo,
pengemis yang benar-benar tidak mampu bekerja, orang sakit di rumah sakit,
orang cacat, masyarakat kita yang hidup menderita dan sebagainya. Caranya pun
bermacam-macam bisa secara material atau dengan bantuan-bantuan pengajaran
(bagi anak-anak yang tidak mampu sekolah), atau pengabdian (merawat orang-orang
lansia).
Cinta kasih erotis yaitu
kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang. Pada
hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat ekslusif, bukan universal, dan
juga merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
Di sini cinta diartikan sebagai aktivitas
berhubungan badan. Daya tarik atau pemikat antara dua jenis manusia di
tingkatan cinta erotis hanya diukur dari sifat badaniah yang (sangat) aksiden.
Parameter cinta erotis diukur dari kepuasan biologis. Di sini dapat di ambil
kesimpulan bahwa cinta ini hanya di ambil dari satu sudut pandang saja, yaitu
hanya mengandung unsur seks yang tinggi.
Dari pengertian-pengertian yang telah
dijelaskan, disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang berarti
manusia saling membutuhkan satu sama lain dengan saling ketergantungan dan
saling menguntungkan terhadap sesama.
Semua itu dikarenakan
manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan sebuah akal serta perasaan untuk
saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Perasaan tersebut adaah sebuah cinta kasih
terhadap sesama makhluk hidup. Cinta kasih yang berarti manusia merasa saling
memiliki, membutuhkan orang lain, dan secara ikhlas datang dari lubuk hatinya
yang terdalam untuk menujukkan dirinya ada dan dapat berguna bagi orang lain
serta dapat memiliki perhatian dari sesamanya.
Cinta kasih manusia
tidak dilihat dari materi, namun manusia harus dapat menyadari bahwa dirinya
membutuhkan serta dibutuhkan orang lain baik secara lahir maupun batin. Manusia
yang berbudaya, akan selalu merasa bahwa dirinya adalah bagian dari orang lain
yang ikut melengkapi terjalinnya sebuah kesinambungan kebudayaan dengan
hubungan saling ktergantungan antara sesama manusia.
Studi Kasus
Studi kasus cinta dan
kasih diambil dari certia anak jalanan yang kurang bahkan tidak pernah
merasakan rasa cinta dan kasih. Banyak sekali anak jalanan yang terlahir tanpa
orang tua, atau terlahir mempunyai orang tua yang tidak pernah memberikan
mereka rasa kasih sayang. Karena mereka tidak pernah merasakan rasa cinta dan
kasih dari orang terdekat mereka, mereka kadang suka berprilaku tidak sopan
terhadap orang lain. Orang-orang seperti ini harus lebih diperhatikan dan
diberi pengertian karena mereka dapat juga merugikan orang lain. Seperti contohnya
mereka akan melakukan hal tercela yang dapat menyakiti perasaan orang lain
tanpa memikirkan perasaan orang yang mereka sakiti hatinya karena mereka
sendiri pun tidak mengerti apa arti cinta dan kasih sayang.
Anak-anak seperti ini
harus diarahkan dan dibimbing, diberi tahu dan diberi cinta dan kasih sayang.
Dengan memperhatikan mereka, mengajari mereka, mengasihi mereka, pelan namun
pasti mereka pasti akan mengerti dan merasakan kenyamanan dalam hidupnya yang
selama ini selalu dipenuhi dengan rasa dengki terhadap orang lain. Dunia ini
akan indah jika kita semua yang hidup didunia ini memiliki rasa cinta dan kasih
terhadap sesama manusia, menghargai, memberi dan mengasihi sesama manusia, maka
dunia akan terasa nyaman dan damai karen penuh cinta dan kasih sayang.
Opini :
Pada kasus ini cinta
kasih yang dibahas adalah tentang cinta persaudaraan, cinta orangtua, dan cinta
diri sendiri. Terlihat dari contoh kasus kedua diatas bahwa orangtua berperan
penting dalam membentuk anak yang baik dan sopan. Kurangnya cinta kasih seperti
anak jalanan tersebut akan berdampak buruk bagi anak tersebut, baik secara
sikap, tutur kata, maupun psikologisnya.
Anak jalanan seperti
mereka adalah anak-anak yang butuh perhatian lebih dari pemerintah maupun
masyarakat sekitar. Jangan selalu meremehkan atau mengucilkan anak jalanan,
karena mereka juga manusia yang memiliki hati dan dapat merasa sakit hati jika
diperlakukan seperti itu.
Dapat kita lihat juga
dari contoh kasus tersebut bahwa orang yang kurang merasakan kasih sayang
terkadang memiliki sifat emosional yang tinggi dan prilaku yang kurang baik.
Orangtua dapat melihat dari kasus ini agar anaknya harus memiliki cinta kasih
dan diberi cinta kasih agar mereka memiliki akhlak dan moral yang baik juga
http://fajarrahmadani.blogspot.com/2011/12/bab-14-tiga-golongan-bahan-pelajaran.html
http://yolandavanny.blogspot.com/2012/01/ruang-lingkup-ilmu-sosial-dasar.html http://islammubarak.blogspot.com
http://yolandavanny.blogspot.com/2012/01/ruang-lingkup-ilmu-sosial-dasar.html http://islammubarak.blogspot.com
http://rahmitaputri.blogspot.com
Muhamad Kadir SH,ilmu
budaya dasar;Fajar Agung,Jakarta 1990
Mustopo,M.Habib;Manusia
dan kebudayaan;UsahaNasional-Surabaya,1990
Komentar
Posting Komentar